Monday, October 29, 2007

Jangan Biarkan Kusendiri

Jangan biarkan kusendiri
daku harapkan bimbinganmu
janganlah kau pergi tinggalkan diriku
saat itu jiwaku menjadi layu.

Jangan biarkan kusendiri
nasibku ini bagai bunga
bila tiada hujan merana hidupnya
gugurlah bunganya layulah daunnya.

Tuesday, October 23, 2007

Remaja dan cinta

Hai.. guy.. lho semua tau ga’ apa hubungannya cinta ama remaja…? Kalau kita telusuri sih apa sih cinta itu.. katanya sih cinta adalah perasaan manusia kepada lawan jenis, trus apa donk hubungannya ama remaja. Remaja dan cinta itu sangat erat sekali hubungannya seperti bunga dan daun yang mana tidak bisa di pisahkan karena remaja itu adalah seorang aktor yang mana memerankan sebuah cerita cinta,nah itu dia hubungannya. Remaja adalah waktu dimana bergantinya masa anak-anak ke masa dewasa nah di tengah-tengah masa itu adalah masa remaja kalau kita misalkan seperti musim, yang mana di tengah-tengah musim penghujan dan musim kemarau adalah musim pancaroba,musim pancaroba itu adalah masa remaja kita yang mana masih dalam keadaan labil yang masih mengedepankan amosi dan hawa nafsu . remaja sekarang itu identik dengan pacaran nah pacaran itu termasuk salah satu efek dari cinta, maka dari itu cinta itu sangat berperan penting untuk mengubah remaja tergantung sang remaja itu menyikapi cinta itu, apabila remaja itu dapat menyikapinya dengan positif maka akan terbentuk remaja yang baik taoi apabila remaja itu menyikapinya dengan negative maka akan mengakibatkan remaja itu menjadi remaja yang hanya mengedepankan hidup glamor dan hura-hura.

remaja muslimah

apakah muslimah itu.... kalau yang ku tahu sih, muslimah adalah seorang wanita yang beragama islam dan biasanya mereka memakai kerudung. sekarang jarang sekali perempuan yang memakai kerudung dengan alasan malu, kita sebagai remaja muslim seharusnya tidak usah malu memperlihatkan identitas kita sebagai seorang muslimah. zaman sekarang ini para remaja kebanyakan berpakaian minim dan memperlihatkan auratnya, mereka memakai busana-busana super ketat yang membuat para srigala-srigala liar siap menyantap. mereka hanya menjadi korban para perancang busana, apabila tidak memakai busana yang sedang laku di bilang kampungan dan kuno (ga' gaul) tetapi kita sebagai muslimah yang berpendidikan dan berwawasan islami kita harus menjauhi semua itu. karena itu semua menyababkan harga diri kita sebagai seorang muslimah akan jatuh. itu semua toh ga' buet kalian kaya dan malah membuat kalian melanggar aturan-aturan Allah yang mana Allah melarangnya. apa salhnya sih kalau kitamemakai jilbab, jilnan juga melindungi kita dari panas, menutup aurat,lagian kita kelihatan cantik apanila memakai jilbab. buat apa sih badan yang seksi itu kalau kita sebantar lagi tubuh kita di bungkus kain kafan, buat apa kita sombong kalau kita akan menjagi bangkai..

Sunday, June 24, 2007

DARI DIAMMU

Dari diammu aku hendak belajar jadi bijaksana

Gunung yang menyaksikan segala peristiwa
tidak beranjak karena ada bencana
atau melonjak karena gembira

Perpisahan atau pertemuan
bagian dari ketentuan

Kelahiran dan kematian
bagian dari kehidupan

Tidak kagetan melihat keanehan

Tidak ada lagi sesuatu yang ajaib
karena telah memahami rahasia gaib
menjadi arif

Dari diammu aku belajar bijaksana

Monday, June 11, 2007

THE HOLY VIRGIN


There was a group troop decline from the war. They walked through the great jungle for four days. Once upon a time they saw an old castle. It gate was like a wall city. No one had come when they opened the gate. A moment later appeared them a woman wore black robe. She explained general that the place was a castle specially for women. Last, they spent the night in the castle.

The general was a man about fourty years old. He was a single and never married. He wanted to looked for pleasure and overflowed to a nun. Secretely, the general entered the bedroom a nun.

"Sit down, please and rest!," said the nun. "Your know, at this holy place we have ingredients which can protect you from the sharp sword" she said then.

"It's really! will you give me?" asked the general. "Of course!" answered the nun while smile.

The nun took a bottle white liquid on the table. The general began suspicious watch it.
"If you don't believe me, I will prove to you. Put your sword on my neck," said the nun after smear her neck with the white liquid. Last, the general put his sword on the nun's neck although in fact he suspicious, then he cut it.

The nun died and her head broke from her body.The action to did in the avoid request the general wanted indecent behavior with her.

RESENSI NOVEL KOLABORASI : PUING

R A N A H oleh Rando Torben Oroh

Update : 2005-03-22 19:18:27
Ada Apa Dengan Kematian? Judul Buku: Puing
Pengarang: (Kolaborasi 9 Pengarang) Anna Budiastuti,
Arief Hamdani, Bondan Winarno, Gredika Noor Hanes,
Irvan Sjafari, Priatna Ahmad Budiman, Suzana
Widiastuti, Suzana Hadjarati, dan Violeta Narcissus.

Penerbit : The BeBoP Publishing
Cetakan I: Februari, 2005
Tebal : xi + 286 ha

Mengapa orang tak boleh menentukan kapan saatnya untuk
mati?, ini adalah suara Azumi, seorang ilmuwan biologi
molekuler yang muda, cantik dan sedang menjadi
perhatian kalangan ilmuwan karena kecerdasan teorinya.
Azumi bercita-cita untuk menjadi The Death Buster, dan
dia benar-benar berusaha untuk mewujudkan dengan
melakukan riset-riset dilaboratorium.

Tema after_life (kematian) yang sedang digeluti oleh
Azumi tidak terlepas dari latar belakang kisah
hidupnya, dimana ketika dirinya baru berusia enam
tahun, Mamanya meninggal karena melahirkan adiknya,
Aya, yang beberapa bulan setelah kelahirannya juga
meninggal akibat serangan tumor ganas di otaknya.
Kematian Mama dan Aya sangat berpengaruh besar pada
psikologis Doctor Azumi hingga dewasa. Dirinya
menyalahkan bapaknya yang tidak punya perhatian
terhadap keluarga, dan hanya sibuk menenggelamkan diri
dilaboratorium.

Azumi tidak pernah memaafkan Bapaknya namun akibat
kebenciannya tersebut, memunculkan perasaan kuat untuk
menandingi Papanya, sehingga Doctor Azumi pun terjebak
dalam lumpur yang sama digeluti oleh Papanya. Sampai
akhirnya, Azumi mengakui bahwa hidup ini absurd dan
dirinya menantang kehadiran Sang Maut.

Itulah salah satu cerita dari beberapa cerita berbeda
dari kisah-kisah para tokoh dalam novel Puing. Masing
masing cerita memiliki tokohnya sendiri dan
kisah-kisahnya sendiri. Namun ada satu kesamaan dari
semua cerita tersebut adalah after_life (kematian).
Atas dasar pengalaman-pengalaman para tokoh, yang
memiliki orang terdekat yang meninggal, berkumpulah
mereka dalam sebuah mailing list bernama after_life.
Di milis (mailing list) inilah mereka berjumpa maya,
saling berkenalan di dunia virtual, dan berbagai
cerita tentang kematian.

Seperti misalnya kisah Maia, seorang lesbian, yang
mengakhiri profesinya sebagai pecatur handal karena
kekasihnya meninggal. Namun, ketika cinta mulai
bersemi kembali di hati Maia, dirinya harus mati
karena ledakan bom milik teroris disebuah hotel
kawasan Kuningan Jakarta. Maia mencintai kalyana, yang
juga seorang pecatur muda namun sudah berhasil
memperoleh gelar pemain terbaik pada sebuah kejuaraan
nasional. Namun sesungguhnya, Kalyana berbeda dengan
Maia, sebab Kalyana sempat jatuh hati pada Yana, lawan
tandingnya.

Membaca Puing, kita tidak harus memulainya dari
halaman depan bab pertama, selayaknya membaca novel
lain. Puing adalah sejenis kumpulan cerpen dari
sembilan pengarang yang kebetulan memiliki tema yang
sama dan bertemu di milis after_life. Pembaca dapat
membacanya terbalik, dari belakang, bab terakhir, lalu
berurut kedepan bab pertama. Atau secara acak dari
tengah lalu meloncat ke bab mana saja. Ini seperti
dunia matriks. Namun meski demikian, pembaca tetap
bisa merangkumnya sebagai satu kesatuan cerita novel.

Novel Puing merupakan terobosan baru dalam ranah
sastra di negeri kita. Selain di tulis secara
bebarengan, proses kreatif yang lahir dari dunia
virtual juga cukup unik. Rangkaian kisah dari
lorong-lorong internet, dengan logika dan semiotika
digital, memberikan nuansa dan rasa baru. Hal ini
menjadikan sastra cyber sudah pantas diakui sebagai
genre yang dapat disejajarkan dengan karya-karya
sastra genre lain atau sebelumnya.

Sembilan pengarang yang mengaku diri sebagai The
Morons memiliki latar belakang profesi dan pengalaman
yang berbeda. Bahkan dari segi usia pun, mereka cukup
beraneka ragam. Namun di dunia virtual, ruang dan
waktu seperti hilang. Usia dan latar belakang menjadi
tidak penting. Siapa saja dapat bermain bersama, meski
jarak mereka di dunia nyata cukup jauh. Pada bab awal
dan terakhir yang berjudul, ;Akhir yang mengawali; dan
Awal yang mengakhiri; adalah jembatan utama yang
menghubungkan kisah-kisah dalam Puing.

Dalam dua bab kunci tersebut bercerita, rencana mereka
para anggota milis after_life untuk melakukan kopi
darat pada suatu hari dengan dikoordinir oleh Doctor
Azumi yang kebetulan pada saat itu juga sedang
menggelar seminar di hotel tersebut. Para anggota dari
luar Jakarta berdatangan dengan penuh antusias, karena
rasa penasaran ingin berjumpa anggota lain di milis
after_life. Namun sungguh tragis, karena pada saat
pertemuan itu berlangsung, hotel tempat mereka
berkumpul di Bom oleh teroris, sehingga kemungkinan
dari para anggota itu mati. Hanya dua orang yang
selamat, karena tidak bisa menghadiri kopi darat
tersebut, karena kesibukan masing-masing. Namun ketika
terjadi ledakan dahsyat tersebut, mereka berdua
mengetahui dan sedang chating satu sama lain.

Dengan terbitnya novel Puing, membuktikan bahwa
Science Fiction (SF) segera siap-siap menjadi
primadona menggeser novel-novel Chicklit dan Teenlit.
Sebelumnya juga ada Trilogi Supernova karya Dee, Area
X, Hymne Angkasa Raya karya Eliza V. Handayani, dan
Anomali karya Santo Pay. Barangkali sudah saatnya
pembaca menikmati karya fiksi ilmiah yang disebut oleh
Taufik Ismail sebagai karya novel pintar.

(Selesai)
*Oleh Torben Rando oroh

catatan : Novel Kolaborasi Puing bisa didapatkan di QB
dan Gramedia

Tuesday, June 5, 2007

SEPI

Mentari tenggelam di batas cakrawala
Langit merah keemasan
menebar aroma senja

Menjelang tengah malam
angin dingin menyapa
mencekam menusuk tulang
Kabut pekat gelap
Tiada suara burung malam bernyanyi

Sunyi
menyesak mendesak
menekan menyudutkan diri.